Kamis, 22 Februari 2018

Essay terjemah sunan at thirmidzi

Nama. : Rizki Rahmawati
Kelas/Prodi : 2B/ Perbankan Syariah
NIM. : 175231069

Identitas buku :
Judul Buku : Terjamah Sunan At-Tirmidzi jilid I
Pengarang : Muhammad Isa bin Surah At-Tirmidzi
Penerjemah :
    1. Drs. H. Muh. Zuhri. Dipl.TAFL
    2. Drs. H. Muslich Shabir, MA
    3. H. Muqaffin Muchtar, LC
    4. H. Muqarrobin Misbach
Penerbit : CV. Asy Syifa'
Kota Terbit : Semarang
Tahun Terbit :1992
Ukuran : 21×15 cm
Urgensi Bersuci dalam Shalat
Bersuci merupakan salah satu syarat wajib yang dilakukan dalam beribadah kepada Allah SWT karena tanpa bersuci shalat yang kita kerjakan akan menjadi sia-sia dan tidak sah. Bersuci dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Thaharah yang secara istilah berarti menghilangkan atau membersihkan diri dari kotoran baik najis ataupun hadas. Bersuci dalam Islam haruslah menggunakan/memakai air yang suci(tidak bercampur dengan dzat lain) yang dikenal dengan Wudhu. Selain dengan air, bersuci juga dapat menggunakan media debu yang dikenal dengan Tayamum.
Bersuci tidak hanya dilakukan ketika hendak shalat melainkan bersuci dilakukan setiap seorang muslim ingin lebih dekat kepada Allah SWT. Ketika kita menghadap Allah SWT dalam keadaan suci lahir dan batin maka Allah sangat senang karena Allah sangat menyukai keindahan dan kebersihan. Sangat tidak etis jika kita akan menghadap sang pencipta dalam keadaan yang kotor dan bau sedangkan kita saja berinteraksi dan berhubungan dengan sesama manusia selalu mengedepankan aspek kebersihan. Selain itu, jika kita menjalankan shalat berjamaah dalam keadaan tidak suci maka akan menganggu jamaah yang lainnya sehingga shalat yang dikerjakan tidak khusyuk dan menjadi sia-sia.
Dengan demikian shalat tidak akan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT jika kita tidak suci secara lahir dan batin. Keutamaan bersuci dalam shalat juga telah dijelaskan melalui hadist Rasullah SAW, yaitu :


Dari hadits diatas dapat dianalisis bahwa Rasullulah Saw telah memberitahukan kepada kaum muslimin mengenai keutamaan bersuci sebelum melaksanakan shalat. Bersuci(wudhu) disini harus meliputi membasuh telapak tangan dan sela-sela jari, berkumur, membasuh wajah, tangan hingga siku, ujung kepala, telinga, dan kaki. Selain dalam shalat, ternyata dalam sedekah pun kita harus suci juga. Yang dimaksud suci dalam bersedekah disini yakni suci secara batin, artinya menghilangkan penyakit hati kita, seperti bakhil, dengki, sombong, dan masih banyak lagi. Bersuci sebelum shalat dapat mengkoordinasikan jiwa dan pikiran seorang muslim untuk berkonsentrasi penuh dalam shalatnya. Secara sederhana wudhu merupakan bentuk pembersihan jiwa dan sebagai wujud kebersihan.
  "Kebersihan sebagian dari Iman".
Itulah sedikit kata-kata yang bisa mewakili pembahasan dalam tulisan ini. Kata-kata tersebut dipakai oleh Rasullulah dalam menggambarkan kebersihan/kesucian diri. Yang dimaksud kebersihan dalam hal ini adalah kebersihan yang mencakup semuanya

Refleksi
Jadi, dari pembahasan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa seorang muslim yang ingin menghadap dan bersujud kepada Allah SWT hendaklah menyucikan diri secara lahur dan batin supaya Ibadah yang kita lakukan di dunia ini tidak sia-sia. Dan kebersihan itu juga termasuk kedalam bentuk ibadah kepada Allah SWT sehingga saat kita bersuci hendaklah bersuci dengan sungguh-sungguh tidak sekedar membasuh anggota tubuh. 
Kesan saya pada buku terjamah Sunan at-tirmidzi sangatlah lengkap dan detail. Dalam buku ini membahas semua hal tentang bersuci yang meliputi keutamaan, larangan, dan tatacara bersuci. Selain membahas tentang bersuci dalam buku ini juga membahas mengenai shalat dan zakat. Ternyata, buku ini sangatlah sulit dipahami kata-katanya. Dalam hal pencarian buku ini pun saya harus bersusah payah terlebih dahulu untuk mendapatkan. Saya harus naik turun tangga hingga beberapa kali. Pencarian kitab aslinya pun sangatlah susah, karena ada begitu banyak rak dan kitab yang berbeda. Dan saya juga kurang menguasai dalam hal tulisan dan bahasa arab sehingga saya sulit mencari kitab aslinya. Tapi saya tidak mudah menyerah, saya terus berusaha dan akhirnya mendapatkannya setelah beberapa jam bergelut dengan debu-debu dan usangnya kitab aslinya.

Biografi Pengarang
Sunan At-Thirmidzi merupakan seorang ulama hadits yang lahir di sebuah kota kuno di pinggir sungai Jihun yaitu Tirmiz, Uzbekistan pada 209 H. Nama lengkap Sunan At-Thirmidzi adalah Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Dahhat as-Sulami al-Bughi. Beliau dikenal dengan sebutan Abu Isa. Tetapi, sebutan tersebut tidak disetujui oleh para ulama karena mereka berpendapat bahwa Nabi Isa tidak memiliki bapak. Kakek Sunan At-Thirmidzi adalah seorang yang berkebangsaan Marwaz yang kemudian mulai menetap di Tirmiz.
Sejak usia dini, Sunan At-Thirmidzi sudah memiliki kegemaran dalam mempelajari serta mengkaji disiplin ilmu keislaman, baik fiqih maupun hadist. Dalam rangka tersebut, Sunan At-Thirmidzi memutuskan untuk mengembara ke Khurasan, Irak, dan Hijaz.
Imam At-Thirmidzi adalah figur yang cerdas, cekatan, hafalannya kuat, zuhud, teliti, dapat dipercaya, amanah, dan rendah hati. Beliau senantiasa meneteskan air mata sehingga kedua matanya memutih yang berakibat beliau mengalami kebutaan. Kebutaan tersebut terjadi saat menjelang akhir hayatnya.
Karya-karya Sunan At-Thirmidzi semasa hidupnya adalah Kitab Al-Jami', Kitab Al-'Ilal, Kitab At-Tarikh, Kitab Asy-Syama'il an Nabawiyyah, Kitab Az-Zuhd, Kitab Al-Asma' wal Kuna. Beliau wafat di daerah Tirmiz pada malam senin, 13 Rajab 279 H(8 Oktober 892) pada usia 70 tahun dan dimakamkan di Uzbekistan.




Minggu, 04 Februari 2018

metodologi studi islam


Nama : Rizki Rahmawati
NIM  :175231069
Kelas : 2B/Perbankan Syariah
       Identitas Buku :
Judul Buku :Metodologi studi islam
Pengarang : Dr.H.Koko Abdul Kodir,M.A
Penerbit :Pustaka Setia
Kota Terbit :Surakarta
Tahun Terbit :2014


METODOLOGI STUDI ISLAM

A. Konsep Metodologi Studi Islam
     Metodologi Studi Islam adalah salah satu cara untuk menyelidiki suatu penjelasan seputar metode studi islam. Studi Islam adalah upaya untuk mempelajari agama islam yang dirumuskan dari ajaran islam itu sendiri yang kemudian akan diterapkan dengan sejarah dan kehidupan manusia.
B. Kebutuhan Umat Muslim Terhadap Agama
     Agama adalah sebuah aturan dari Tuhan yang mendorong para kaum muslim yang berakal untuk mengikuti dan mematuhi peraturan tersebut agar tercapai kehidupan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Semua manusia memerlukan agama karena manusia memiliki sifat asal sebagai makhluk Allah, manusia memiliki banyak kelemahan, dan dalam kehidupan nyata manusia akan menghadapi berbagai halangan dan rintangan sebagai cobaan yang diberikan Allah SWT.
C. Pendekatan untuk Memperdalam Agama
     Pendekatan yang dimaksud ialah suatu sudut pandang yang ada di semua bidang yang dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan memahami agama. Pendekatan tersersebut meliputi pendekatan ilmu kalam(teologis), pendekatan antropologis, pendekatan sosiologis(struktur sosial), pendekatan psikologis, pendekatan historis(sejarah), pendekatan kebudayaan, dan pendekatan filosofis.
D. Pengertian dan Ciri Khas Ajaran Islam
     Islam adalah sebuah ajaran dari Allah SWT yang dibawa oleh rasulullah untuk pedoman dan tuntunan kaum muslim di seluruh dunia agar selamat dunia dan akhirat. Sumber-sumber yang digunakan dalam ajaran islam adalah Al-quran dan As-sunnah. Ajaran islam memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan ajaran-ajaran yang lainnya. Pertama, agama islam mengakui pluralisme dan universalisme sehingga agama islam bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksa, dan saling menghargai. Kedua, agama islam mewajibkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Ketiga, akidah islam bersifat murni dalam isinya maupun prosesnya dan hal tersebut tidak dapat diubah sehingga akan melahirkan pengabdian hanya kepada-Nya. Keempat, dari awal agama islam telah memerintahkan manusia untuk tidak sekedar membaca tetapi juga menelaah, mengobservasi, menganalisis, menyimpulkan, mengukur dan mendeskripsikan sehingga dapat meningkatkan kualitas diri. Kelima, islam lebih menekankan kebersihan lahir dan batin. Keenam, islam mengkehendaki suatu ketaatan yang didasarkan pada kebenaran-Nya dan islam memandang kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Ketujuh, misi ajaran islam adalah sebagai Rahmatan lil ‘alamin.
E. Islam dan Agama-Agama Dunia
    Perbedaan islam dengan agama-agama dunia.Pertama, agama islam memerintahkan kaum muslim untuk mengimani dan mempercayai semua agama yang datang sebelum diturunkannya Allah SWT. Kedua, agama islam adalah agama terakhir yang melengkapi agama-agama yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Ketiga, ajaran islam bertugas menciptakan perdamaian di dunia dan ukhuwah, dan menghimpuni segala kebenaran dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam agama sebelumnya. Kelima, ajaran islam bersifat akomodatif(dapat menyesuaikan diri) dan persuasif.
F. Metodologi Memahami Islam
     Kegunaan metodologi adalah melahirkan pemikiran dan pemahaman islam secara utuh, dan menjadi petujuk umat islam menghadapi dan menjawab semua permasalahan yang berkaitan dengan agama islam serta melakukan perbaikan internal dan eksternal. Macam-macam metodologi yang digunakan umat islam saat ini antara lain :
     1. Model Penelitian Ulumul Tafsir dan Ulumul Hadis
     2. Model Penelitian Filsafat dan Teologi(kalam)
     3. Model Penelitian Tasawuf dan Mistis Islam
     4. Model Penelitian Kajian Fiqh dan Kaidah Ushuliyah
     5. Model Penelitian berdasar Pemikiran Modern
     6. Model Penelitian Pendidikan Islam
     7. Model Penelitian Tekstual, Kontekstual, dan Metodologi Muqaranah Mazhab
G. Model Penelitian Agama
     Penelitian agama berarti menempatkan/meletakan agama sebagai objek penelitian. Antara penelitian agama dan penelitian keagamaan memiliki perbedaan pada objek penelitiannya. Objek penelitian agama adalah mengkaji/mempelajari agama sebagai ajaran, aliran politik atau keagamaan, sedangkan objek penelitian keagamaan adalah agama sebagai gejala/masalah sosial. Macam-macam bentuk penelitian adalah penelitian penelitian historis(historical research), penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasional(correlational research), penelitian kausal-komparatif(casual comparative research), penelitian eksperimental sungguhan, penelitian tindakan, penelitian survei, dan grounded research.
H. Dinamika Islam Kotemporer
     Modernisme pandangan terkini dan rasional tentang dunia yang ditandai dengan kemajuan IPTEK. Pemikiran Modernisme cenderung tegar bahkan kaku. Neomodernisme atau post-modernisme adalah sebuah pola yang menggabungkan antara modernisme dan tradisionalisme. Tradisionalisme menerapkan pemikiran klasik islam yang sangat berorientasi pada masa lampau dan sulit untu8k menerima gagasan baru.
 Islam liberal adalah sebuah kelompok yang memperjuangkan sekulerisme, emansipasi wanita, pluralisme teologis, dan memperjuangkan demokrasi barat. Islam Kultural adalah sebuah kelompok yang lebih menunjukan sikap inklusivitasnya, tetapi sangat mementingkan visi dan misi dari sebuah pengamalan.